Berita

Opini

Informasi Akademik

        JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)         SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SIROJUL FALAH (STIT SIFA) BOGOR         TAHUN…Continue readingInformasi Akademik

Kepemimpinan Strategis dan Penerapan Maslahah Performa dalam Manajemen Bisnis Kecil Menengah

Oleh: Rendra Fahrurrozie, S.Pd., M.E

Dosen STAI Sirojul Falah Bogor

Pendahuluan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar utama dalam ekonomi Indonesia, menyumbang besar terhadap penyerapan tenaga kerja serta pertumbuhan ekonomi. Namun, UMKM sering menghadapi berbagai tantangan operasional dan keuangan, yang meliputi kendala pengelolaan arus kas, manajemen sumber daya, hingga sulitnya mengakses bahan baku atau pendanaan. Tantangan-tantangan ini sering kali menjadi penghambat bagi UMKM untuk berkembang secara berkelanjutan dan mencapai profitabilitas optimal.

Dalam konteks ini, pendekatan manajemen yang mengintegrasikan nilai-nilai strategis dan etika Islam dapat memberikan solusi signifikan. Salah satu model yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM adalah Maslahah Performa (MaP), yang mengacu pada prinsip-prinsip manajemen yang tidak hanya berfokus pada hasil ekonomi semata, tetapi juga mengedepankan kemaslahatan sosial, etika bisnis, dan nilai-nilai syariah.

Inspirasi dari Kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih

Sejarah mencatat banyak contoh kepemimpinan yang berhasil mencapai tujuan besar karena menggabungkan strategi yang cermat, keteguhan visi, dan ketulusan dalam pengabdian. Salah satu pemimpin besar yang menjadi inspirasi bagi konsep MaP ini adalah Sultan Muhammad Al-Fatih, pemimpin Kesultanan Utsmaniyah yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Kepemimpinannya tidak hanya berfokus pada kemenangan militer, tetapi juga pada penciptaan masyarakat yang makmur dan beradab, mengedepankan keadilan, dan nilai-nilai Islam.

Pendekatan Al-Fatih ini diterapkan dalam pengelolaan UMKM melalui prinsip manajemen yang disebut Maslahah Performa (MaP), yang berfokus pada keseimbangan antara aspek operasional, keuangan, dan sosial. Melalui MaP, pelaku bisnis dapat menemukan cara untuk mengatasi berbagai kendala yang mereka hadapi, sekaligus membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Memahami Maslahah Performa dalam Bisnis

Maslahah Performa merupakan konsep manajemen kinerja yang disesuaikan dengan maqashid al-syari’ah (tujuan syariah), yang mencakup enam orientasi utama:

  1. Ibadah: Mengedepankan nilai ibadah dalam setiap aktivitas bisnis.
  2. Proses Internal: Memastikan kualitas dan efisiensi proses bisnis internal.
  3. Bakat: Mengembangkan sumber daya manusia berbakat yang berakhlak mulia.
  4. Pembelajaran: Mendorong pembelajaran dan pengembangan diri di setiap level.
  5. Pelanggan: Memprioritaskan kepuasan pelanggan dengan etika bisnis yang baik.
  6. Harta Kekayaan: Mengelola kekayaan dengan prinsip-prinsip syariah dan berbagi melalui zakat dan sedekah.

Orientasi-orientasi ini membantu UMKM untuk tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga membangun fondasi bisnis yang bermakna bagi pemangku kepentingan lainnya.

Gambar 1. Maslahah Performa dari Siklus PDCA

Gambar 2. Perencanaan Orientasi Bakat yang Diciptakan Kondisinya oleh Kepemimpinan

Langkah-langkah Implementasi MaP untuk UMKM

MaP menyediakan delapan langkah terstruktur bagi UMKM untuk meningkatkan performa bisnis mereka secara berkesinambungan. Langkah-langkah ini dapat menjadi pedoman yang mudah diterapkan oleh pemilik UMKM, baik yang baru memulai maupun yang sudah beroperasi lama.

  1. Perencanaan Strategis

Langkah pertama adalah menyusun perencanaan strategis yang jelas, mencakup visi, misi, dan tujuan jangka pendek hingga jangka panjang. Perencanaan ini memungkinkan pelaku UMKM untuk memiliki gambaran yang jelas tentang arah bisnis mereka serta strategi untuk mencapainya. Dalam perencanaan ini, perlu juga ditetapkan prioritas, alokasi anggaran, serta indikator keberhasilan di setiap tahapan.

  1. Mengidentifikasi Fondasi Kemaslahatan

Fondasi kemaslahatan mencakup prinsip-prinsip syariah yang akan diterapkan dalam seluruh aspek bisnis. Misalnya, memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan sesuai dengan hukum Islam, menghindari unsur-unsur riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Kemaslahatan ini juga mencakup komitmen untuk mengedepankan etika dalam berinteraksi dengan pelanggan, vendor, serta lingkungan sekitar.

  1. Menentukan Perilaku Kemaslahatan

Kepemimpinan UMKM harus menetapkan perilaku maslahat yang akan menjadi pedoman bagi pimpinan maupun karyawan dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari. Sikap ini meliputi amanah (bertanggung jawab), jujur, dan saling percaya, yang tercermin dalam seluruh kegiatan usaha. Dengan perilaku maslahat yang kuat, UMKM dapat membangun reputasi yang baik di mata konsumen dan mitra bisnis.

  1. Menentukan Ukuran Kinerja

Setiap bisnis perlu menetapkan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) sebagai alat ukur keberhasilan. Di dalam MaP, ukuran kinerja dapat mencakup aspek-aspek spiritual, sosial, dan ekonomi. Misalnya, selain mengevaluasi peningkatan pendapatan, UMKM juga perlu mengukur kepuasan pelanggan, komitmen karyawan terhadap etika kerja, dan pelaksanaan ibadah di tempat kerja.

  1. Kontrak Kinerja

Setelah ukuran kinerja ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyepakati kontrak kinerja antara pemimpin dan karyawan. Kontrak ini akan menjelaskan tanggung jawab masing-masing pihak, serta target yang harus dicapai dalam periode tertentu. Kontrak ini juga menciptakan komitmen bersama untuk berkontribusi terhadap visi besar perusahaan.

  1. Penerapan Kinerja

Langkah ini memastikan bahwa setiap aktivitas operasional, baik di level individu maupun tim, sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. UMKM perlu memantau kinerja secara rutin untuk mengetahui sejauh mana pencapaian target serta mendeteksi jika ada kendala yang harus segera diatasi.

  1. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan kinerja secara berkala penting untuk menjaga agar bisnis tetap berada di jalur yang telah ditetapkan. Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap KPI, serta pemberian apresiasi kepada karyawan yang mencapai hasil yang diharapkan. Sebaliknya, jika terdapat kinerja yang kurang memuaskan, evaluasi ini akan membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

  1. Tindak Lanjut

Setelah melakukan evaluasi, UMKM harus mengambil langkah tindak lanjut untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang. Tindak lanjut ini juga dapat berupa inovasi baru, peningkatan kapasitas karyawan, atau perubahan strategi jika diperlukan.

Kesimpulan

Maslahah Performa (MaP) adalah pendekatan manajemen yang sangat relevan bagi UMKM yang ingin meningkatkan kinerja bisnis tanpa mengabaikan prinsip etika dan syariah. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pencapaian target ekonomi, tetapi juga mencakup kemaslahatan sosial dan spiritual yang menyeluruh. Dengan belajar dari kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih, UMKM dapat menerapkan strategi yang kokoh, berintegritas, serta selaras dengan nilai-nilai Islam.

Model MaP menawarkan panduan langkah demi langkah yang dapat membantu UMKM untuk bertumbuh di tengah tantangan ekonomi, sekaligus mewujudkan visi perusahaan yang tidak hanya sukses di dunia tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi masyarakat sekitar. Dengan penerapan yang konsisten, UMKM diharapkan dapat mencapai Al-Falah, yaitu kesuksesan yang mulia, yang tidak hanya dirasakan oleh pemilik bisnis tetapi juga oleh karyawan, pelanggan, dan seluruh ekosistem bisnis.

Temukan tulisan lainnya:
https://www.researchgate.net/profile/Rendra-Fahrurrozie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *