Bahagia Seumur Hidup
Oleh: Misno bin Mohd Djahri
Dosen Pascasarjana STAI Sirojul Falah Bogor
Kebahagiaan adalah sebuah kata yang begitu banyak diburu oleh manusia, sebenarnya apa sih bahagia itu, dan bagaimana kita meraihnya? terus… apa pula bahagia seumur hidup? mungkin kalau kita tanyakan kepada setiap manusia tentang apa arti dari bahagia itu mereka akan menjawab bermacam-macam, ada yang bahagia karena baru menikah, bahagia karena punya anak, atau kata kakek bahagia karen apunya cucu. Mungkin bahagia yang disebutkan hanya sebagian kecil dari makna bahagia padahal bahagia secara luas adalah perasaan damai, ringan dan tidak ada beban berat yang ditanggungnya. Ada juga yang mendevinisikan bahwa bahagia adalah menunda sesuatu yang baik saat ini untuk sesuatu yang lebih baik di masa datang. Terlepas dari semua itu mungkin setiap kita akan mendefinisikan bahagia sesuai dengan apa yang kita pahami. Terus bagaimana cara kita agar dapat menggapai bahagia tersebut? tulisan ini akan mencoba membuat sebuah jalan agar kita dapat bahagia seumur hidup bahkan sampai hidup lagi (Akhirat).
“Sangat menakjubkan perkara perkara seorang muslim, karena semuanya merupakan kebaikan ( kebhagiaan ) apa bila dia mendapat nikmat dia bersyukur dan itu terbaik baginya dan jika ditimpa musibah dia bersabar dan itu yang terbaik baginya, dan tidaklah perkara ini berkumpul kecuali pada diri seorang muslim “ HR , sabda Rosul ini memberikan sebuah sinyalemen bahwa salah satu jalan menuju kebahagiaan adalah menjadi seorang muslim yang beriman dengan takdir dimana setiap apa yang menimpa kita itu sudah ditentukan. Ada beberapa langkah agar kita dapat mencapai puncak kebahagiaan :
- Kebahagiaan berhubungan dengan pilihan. Jika kita diberi dua pilihan yang satu baik dan yang satu buruk tentu kita akan memilih yang baik, namun jika dua pilihan tersebut adalah baik semua, apa yang anda pilih? ya… seseorang yang ingin meraih kebahagiaan harus bisa memilih hal-ha yang bersifat prioritas yaitu hal-hal yang harus didahulukan. Itulah hubungan antara kebahagiaan dengan pilihan, jadi ketika seseorang telah mampu memilih apa-apa yang menjadi prioritasnya maka dia telah menuju kebahagiaan itu.
- Kebahagiaan dan kebiasaan. Kita semua mungkin mengetahui apa itu bahagia tapi bahagia tersebut tidak akan mungkin kita raih jika kita tidak menjadikannya kebiasaan, yup… bagaimana agar bahagia itu menjadi kebiasaan? ada tiga langkah yang harus kita tempuh yang pertama Pengetahuan (Ilmu) yaitu mengetahui tentang apakah sesuatu itu mendatangkan kebahagiaan atau tidak, yang kedua Motivasi (Ghirah) yaitu keinginan kita untuk melakukan amalan yang mendatangkan kebahagiaan, yang ketiga Ketrampilan (skill / Kasb) yaitu cara kita dalam manuju kebagiaan itu. Ketiga langkah itu harus kita praktekan untuk membuat sebuah kebiasaan baru yaitu kebiasaan untuk selalu hidup berbahagia. Nah… ketika kita sudah terbiasa dengan kebiasaan yang positif (bahagia) maka anti tesisnya adalah kebiasaan negatif kita (kesedihan dll.) akan hilang dengan izin Alloh ta’ala.
- Kebahagiaan bukan berarti membahagiakan semua orang. Tepat sekali… bahwa kebahagiaan bukanlah berarti harus membahagiakan semua orang, Bill Cosby pernah mengatakan “ Saya tidak tahu bagaimana caranya sukses, yang saya tahu adalah kegagalan terjadi ketika anda berusaha menyenagkan semua orang “, itu kata orang Amrik bagaimana kata Islam? jelas ketika kita menyenagkan semua orang itu bukanlah sumber kebahagiaan bahkan bisa jadi itu adalah sumber malapetaka. Kebahagiaan adalah ketika anda dapat membahagiaan Pencipta anda yaitu Alloh ta’ala, bagaimana caranya? dengan menjalankan syariat-Nya, itulah sumber utama kebahagiaan.
Setelah kita tahu bagaiman agar hidup kita lebih berbahagia, maka tidak ada jawaban lain kecuali kita harus kembali kepada Islam karena itulah sumber kebahagiaan, sebagaimana firman-Nya :
Nah.. dari sini cukup jelaskan kalau kita ingiin bahagia seumur hidup berarti kita harus memilih kebiasaan untuk hidup bahagia. Sekarang saatnya kita membekali diri agar kita dapat menikmati hidup bahagia seumur hidup:
- Cerna Masalah. Hadapi masalah dengan bijak sesuai Syari’at
- Ikuti Fitrah Ilahi. Islam adalah Fitrah dimana manusia diciptakan
- Namai Emosi. Kendalikan hawa nafsu ( emosi ) anda, didik dengan Islam
- Tentukan Prioritas. Akhirat adalah prioritas yang harus diutamakan
- Ambil Lembaran baru. Lupakan semua masa lalu, berhijrahlah…..